Tugas 2 : Model SDLC Waterfall
Kelas/No.Absen : XI RPL 4/24
๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ
TUGAS 2
MODEL SDLC WATERFALL
๐Pengertian SDLC Waterfall
๐Tahapan SDLC Waterfall
1. Requirement Analysis
2. System and Software Design
Pada tahap ini, pengembang menganalisis informasi mengenai spesifikasi kebutuhan pengguna untuk menyiapkan kebutuhan perangkat keras (hardware) dalam pembuatan arsitektur sistem perangkat lunak yang akan dibuat secara keseluruhan. Perancangan desain dilakukan dengan tujuan untuk memberikan gambaran mengenai apa saja yang harus dikerjakan.
3. Implementation
Pada tahap ini, pembuatan perangkat lunak dibagi menjadi program kecil (unit) yang dilakukan oleh beberapa programmer sekaligus dengan menggunakan kode-kode bahasa pemrograman tertentu tanpa mengganggu sistem lain secara keseluruhan. Setiap program kecil akan dilakukan pengujian dan pemeriksaan terhadap fungsionalitas, apakah sudah memenuhi kriteria yang diinginkan atau belum. Proses penulisan sinkode (coding) aplikasi mengacu pada dokumen-dokumen yang telah dibuat pada tahap sebelumnya.
4. Integration & Testing
Pada tahap ini, seluruh program kecil (unit) yang dikembangkan dan telah diuji pada tahap sebelumnya akan diintegrasikan dalam sistem secara keseluruhan. Selanjutnya dilakukan verifikasi dan pengujian sistem apakah perangkat lunak telah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan pengguna atau terdapat error dalam sistem sebelum kemudian diperbaiki ulang.
5. Operation & Maintenance
Tahap ini merupakan tahap akhir dari metode waterfall. Perangkat lunak yang telah dibuat akan dioperasikan pengguna dan dilakukan pemeliharaan. Pemeliharaan adalah proses memperbaiki aplikasi dari setiap error atau bug, peningkatan kinerja aplikasi, penambahan program kecil (unit) baru untuk pengembangan aplikasi, dan penyesuaian sistem sesuai dengan kebutuhan pengguna.
๐Kelebihan SDLC Waterfall
๐Workflow yang jelas Model waterfall menyediakan serangkaian alur kerja sistem yang terdefinisi dengan baik dan juga dapat diskalakan. Setiap tim memiliki tugas dan tanggung jawab sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing. Di samping itu, kita juga dapat bekerja sesuai dengan jadwal yang diberikan.
๐Hasil dokumentasi yang baik Waterfall merupakan pendekatan yang sangat metodis, di mana semua informasi dicatat dengan benar dan didistribusikan dengan cepat dan akurat kepada setiap anggota tim. Dokumentasi ini akan memudahkan setiap tim untuk mengikuti seluruh instruksi yang ada dalam dokumentasi tersebut.
๐Dapat menghemat biaya Keuntungan selanjutnya tentunya dari segi sumber daya dan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang menggunakan model ini. Dalam hal ini, klien tidak boleh mengganggu pekerjaan tim pengembang aplikasi. Oleh karena itu, biayanya lebih murah. Berbeda dengan metodologi Agile, klien dapat memberikan pendapat dan umpan balik kepada tim pengembang untuk mengubah atau menambahkan beberapa fungsi. Jadi perusahaan akan menghabiskan lebih sumber daya dan biaya daripada menggunakan waterfall..
๐Digunakan untuk pengembangan software berskala besar Metode ini dianggap sangat cocok untuk melakukan pengembangan aplikasi skala besar yang membutuhkan banyak orang dan alur kerja yang kompleks. Namun, model ini juga dapat digunakan untuk proyek kecil dan menengah. Tentunya akan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan masing-masing proyek.
๐Kekurangan SDLC Waterfall
๐ขMembutuhkan tim yang solid Menggunakan model waterfall membutuhkan kerjasama dan koordinasi yang baik dari masing-masing tim. Jika salah satu tim tidak dapat melaksanakan tugas dengan semestinya, maka akan berdampak terhadap alur kerja tim yang lain.
๐ขMasih kurangnya fleksibilitas Karena seluruh tim dituntut untuk bekerja sesuai dengan arahan dan petunjuk yang telah ditetapkan di awal proyek, klien tidak dapat mengeluarkan pendapat dan feedback kepada tim pengembang. Klien hanya dapat memberikan masukan pada tahap awal pengembangan perangkat lunak.
๐ขTidak dapat melihat gambaran sistem dengan jelas Model waterfall tidak dapat memberikan gambaran yang jelas kepada klien, berbeda dengan model agile yang dapat terlihat dengan jelas meskipun masih dalam tahap proses pengembangan.
๐ขMembutuhkan waktu yang lebih lama Proses pengembangan menggunakan model waterfall cenderung lebih lama jika dibandingkan dengan model SDLC lainnya. Hal ini karena setiap fase yang dijalankan, dilakukan secara bertahap, sehingga menambah waktu yang dibutuhkan. Misalnya, tim pengembang tidak dapat menyelesaikan proses pengkodean jika tim desainer belum menyelesaikan desain aplikasi.
SELESAI DAN TERIMAKASIH๐๐
๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ๐บ

Komentar
Posting Komentar